keliru
aku keliru, setiap kali aku kusut diterpa masalah, terduduk menangis longlai di tanah, patutkah aku, memendamnya sehingga menjadi barah, atau mengangkat beban dengan cara meluah? aaah, hakikatnya, kalau aku lakukan kedua-duanya, aku kan tetap dipersalah, dipersalah kerana tidak meluah, kata mereka - mana mungkin mereka mengetahui isi hati mulut yang terkunci? kata mereka - dengan bicara dapat menjernihkan keadaan yang dihadapi. ketika itu, ligat otakku bekerja, mencari kata dan menyusun bicara, mengumpul hujah juga fakta, atas alasan apa aku lakukan sedemikian rupa. ketika lidahku sudah sedia untuk meluncurkan isi, ada suatu suara kecil dari lubuk hati, memintaku bersabar dan tenangkan diri, mungkin lebih baik untuk membiarkannya terkunci, agar tidak menyesal di kemudian hari, dan tidak dipersalah atas perilaku ini.